Saturday, June 6, 2015

Muqodimah 1 Fathul Mu'in, Fadhilah Basmalah, hamdalah, dan Pengenalan Kitab

Muqoddimah Fathul Mu'in
Kajian Fathul Muin - Fadhilah Basmalah, Hamdalah. Terjemahannya kurang lebih:
"Dengan menyebut nama Alloh yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji hanya milik Alloh, yang Maha Membuka (daripada simpanan rahmat kepada macam-macam manusia), Maha Dermawan, yang memberi pertolongan untuk memahami permasalahan agama bagi hambanya yang dipilih. Dan aku bersaksi bahwasannya tiada Tuhan selain Alloh, syahadat yang akan memasukkan kita ke rumah kekal (surga), dan aku bersaksi bahwasannya Sayyidina Muhammad SAW adalah hambanya dan rosulnya, yang mempunyai maqam yang terpuji (umat dahulu dan terakhir akan memuji rosul). Sholawat dan salam semoga Alloh curahkan kepada nabi dan kepada keluarga beliau dan para shohabat beliau yang mulia, sholawat dan salam yang mana aku beruntung dengan sholawat dan salam tersebut di hari pembalasan.
Dan setelahnya, ini adalah syarh yang memberikan faidah kepada Kitabku yang diberi nama "Qurrotul 'ain Bimuhimmaatiddiin", yang menerangkan/menjelaskan tentang maksud, menyempurnakan faidah, mendapatkan maksud-maksud, menampakkan faidah-faidah. Dan aku memberinya nama "Fathul Mu'in Bisyarhi Qurrotul A'in Bimuhimmatiddin". Dan aku memohon kepada Alloh yang memiliki kemuliaan dan yang memberikan nikmat secara mutlak, untuk meratakan daripada manfaat kitab ini bagi orang khusus dan umum dari saudara-saudaraku, dan mudah-mudahan Alloh menempatkanku lantaran kitab ini di surga Firdaus, rumah yang aman, sesungguhnya Alloh yang paling mulia di antara yang mulia dan yang paling rahmat di antara yang rahmat".
Di sini kita melihat bahwa pengarang kitab Fathul Mu'in ini memulai pembahasan kitab ini dengan menyebut basmalah. Sama dengan kitab-kitab lain yang dituliskan oleh para Ulama, mereka selalui memulainya dengan mengucapkan lafadz basmalah.

Ada dua alasan kenapa para ulama selalu memulai karangannya dengan basmalah. Yang pertama adalah mengikuti panduan dari Alquran. Alquran adalah sumber utama hukum islam, panduan yang tidak ada keraguan sedikit pun di dalamnya. Alquran adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan Al Furqon, pembeda antara yang haq dan yang batil. Alquran sendiri dimulai dari surat Al Fatihah, dan ayat pertama dari surat Al Fatihah adalah Basmalah. Oleh karena itu, para ulama mengikuti panduan dari Alquran bahwa setiap menulis kitab karangannya, mereka selalui memulainya dengan lafadz basmalah sebagaimana Alquran dimulai dengan basmalah.

Alasan yang kedua adalah karena mereka ingin mengamalkan hadis nabi SAW:

كل أمر ذي بال لا يبدأ فيه بـ ” بسم الله ” فهو أبتر ” ، أي: ناقص البركة

"Segala sesuatu yang menurut syariat dianggap penting, yang tidak dimulai dengan basmalah, maka dia terputus" maksudnya adalah berkurang barokahnya atau sedikit berkahnya atau terputus berkahnya. Dalam riwayat lain disebutkan fahuwa aqtho' dan riwayat lain menyebutkan fahuwa ajdam. Aqtho' artinya terputus tangannya, kalau abtar artinya terputus keturunannya, sedangkan ajdam adalah terkena penyakit lepra.

Jadi menurut hadis di atas, segala sesuatu yang dianggap penting oleh syariat, hendaknya dimulai dengan basmalah agar banyak barokahnya. أمر ذي بال, atau sesuatu yang dianggap penting oleh syariat, adalah sesuatu yang bukan perkara yang haram, bukan pula perkara yang makruh, dan bukan pula perkara yang dianggap remeh (safaasihil umur).

Oleh karena itu, para ulama selalu memulai kitab karangannya dengan bacaan basmalah agar berkah yang diambil oleh para pembacanya banyak. Jika mereka tidak memulai dengan bacaan basmalah, mereka khawatir kitab yang dituliskan tidak mempunyai berkah yang banyak bagi para pembacanya.

Tafsir atau keterangan dari basmalah ini sebenarnya panjang sekali, bahkan Sayyidina Ali karomallohu wajhah pernah berkata "seandainya aku  mau menerangkan lafadz basmalah ini, niscaya aku akan tulis sampai 80 unta, yang mana 80 unta itu dipenuhi dengan kitab, yang mana kitab itu isinya menjelaskan tentang basmalah".

Hukum membaca basmalah ini dapat dibedakan menjadi 5 sebagai berikut:
  1. Wajib, contohnya saat sholat, dimana di dalam sholat wajib membaca al fatihah, sedangkan basmalah adalah ayat pertama dari al fatihah.
  2. Haram, membaca basmalah pada saat mengerjakan perkara haram lidzaatihi seperti mencuri.
  3. Makruh, membaca basmalah pada saat mengerjakan perkara makruh lidzatih, seperti mencabut uban.
  4. Mubah, untuk perkara yang tidak ada kemuliaan di dalamnya, seperti baca basmalah pada saat memindahkan suatu barang, kecuali diniatkan dzikir atau baca alquran maka dapat pahala.
  5. Sunnah, memulai basmalah untuk perkara yang sunnah.
Setelah membaca basmalah pengarang kitab melanjutkannya dengan mengucapkan hamdalah. Hamdalah merupakan komponen wajib dalam penulisan kitab oleh para ulama. Dalam menulis suatu kitab, ada komponen yang dianggap wajib yaitu basmalah, hamdalah, syahadat, dan sholawat atas nabi, keempat komponen tersebut pasti ada di dalam kitab karangan para ulama.

Selain itu ada hal yang disunnahkan dalam menulis kitab seperti menamakan dirinya di dalam kitabnya, supaya orang yang membacanya tahu ini kitab karangan siapa, kemudian mendatangkan baroatul istidlal, yaitu ayat Alquran atau hadis nabi yang menunjukkan kitab itu berisi tentang apa, apakah fiqih, aqidah, akhlaq, dan sebagainya.

Al Fattah artinya yang Maha Membuka. Ada faidah yang mengatakan jika seseorang membaca "al fattah" setelah sholat fajar (shubuh) sebanyak 71 kali, dan meletakkan tangannya di atas dadanya, maka hatinya akan menjadi bersih, kemudian akan diberikan oleh Alloh terang hatinya, dan Alloh akan memudahkan perkarannya.

Ada perbedaan antara Al Jawwad dan Al Karim. Al Jawwad berarti dermawan, yaitu memberi sesuatu sebelum diminta. Sedangkan Al karim, yaitu memberi sesuatu setelah diminta.

Lafadz waba'du/amma ba'du merupakan lafadz yang digunakan untuk mengalihkan suatu pembicaraan ke pembicaraan yang lainnya, seperti sering kita dengarkan pada saat ceramah atau khutbah Jumat. Ada pendapat yang mengatakan bahwa yang pertama kali mengucapkan waba'du/amma ba'du adalah Nabi Dawud AS. Rosululloh SAW juga dalam setiap ceramahnya selalu mengucapkan amma ba'du.

Fathul Mu'in adalah kitab yang merupakan syarh atau penjelasan dari kitab Qurrotul 'ain Bimuhimmatiddin, yang juga dikarang oleh pengarang kitab Fathul Mu'in ini (Syekh Zainuddin Al Malibari). Qurrotul 'ain artinya pendingin/penyejuk mata.

Romeltea Media
Kajian Islami Updated at:
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*

Be the first to reply!

Post a Comment

 
back to top